Pemimpin Perlu Pahami 4 Behaviour Style dalam Tim agar Kolaborasi Terhubung dan Solid
“Sebagai leader, saya sudah berusaha memberi yang terbaik. Memberi arahan, mendorong performa, membuka ruang komunikasi, tapi entah kenapa, tetap terasa ada yang tidak nyambung dengan tim saya.”
Kalimat seperti ini sering muncul dalam percakapan dengan para pemimpin yang tulus ingin timnya berkembang. Mereka sudah berupaya keras untuk mendengarkan, mendorong, dan memfasilitasi. Namun, tetap saja ada jarak yang sulit dijelaskan. Energinya terasa tidak menyatu. Capeknya terasa, tapi kolaborasinya tidak benar-benar hidup.
Di banyak organisasi, hal ini bukan karena kurangnya niat baik. Sering kali, akar persoalannya terletak pada satu hal sederhana tapi mendasar, yakni kita belum benar-benar mengenal cara kerja dan gaya perilaku (behaviour style) orang-orang dalam tim.
Ketika Semua Dipimpin dengan Cara yang Sama
Banyak pemimpin berasumsi bahwa semua orang akan merespons arahan, umpan balik, atau motivasi dengan cara yang sama. Padahal, setiap individu punya cara berpikir, berinteraksi, dan bekerja yang berbeda dan dan justru di situlah letak kekuatannya.
- Ada yang bergerak cepat dan visioner, cepat menangkap peluang dan menghubungkan satu ide ke ide lain.
- Ada yang tenang dan analitis, suka memastikan semua data dan fakta mendukung sebelum membuat keputusan.
- Ada yang energik dan ekspresif, membawa semangat, menghidupkan suasana, dan menularkan optimisme.
- Ada juga yang terstruktur dan berhati-hati, memastikan setiap langkah dijalankan dengan konsisten dan akurat.
Ketika semua diperlakukan dengan gaya komunikasi dan kepemimpinan yang sama, hasilnya sering tidak maksimal. Pesan bisa meleset, motivasi tidak sampai, dan kolaborasi berhenti di permukaan, tidak pernah sampai pada level saling memahami dan saling menguatkan.
Padahal, ketika berbagai gaya berpikir dan berperilaku itu saling dikenali dan dihubungkan dengan tepat, energi tim bisa jadi sangat sinergis. Yang visioner memberi arah, yang analitis menjaga akurasi, yang ekspresif menyalakan semangat, dan yang terstruktur memastikan semuanya berjalan konsisten.
Kolaborasi bukan lagi tentang “menyamakan cara kerja”, tapi menyatukan kekuatan yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama.
Kenapa Behaviour Style Penting dalam Kepemimpinan?
Memahami behaviour style berarti belajar mengenali pola alami seseorang dalam bekerja dan berinteraksi. Salah satu model yang paling banyak digunakan di dunia kepemimpinan adalah model DiSC, yang dikembangkan oleh William Moulton Marston (1928) dan disempurnakan oleh Dr. Thomas Hendrickson (1958).
Model ini mengelompokkan empat gaya perilaku utama:
- Dominance (D)
- Influence (i)
- Steadiness (S)
- Conscientiousness (C)
Setiap gaya membawa kekuatan unik dan tantangan tersendiri. Sebagai pemimpin, mengenali gaya perilaku ini membantu kita menyesuaikan pendekatan, agar energi tim bisa saling melengkapi, bukan saling meniadakan.
4 Behaviour Style dalam Tim dan Cara Memimpinnya
1. Dominance (Tipe D) – Si Penggerak Arah
Tipe ini senang tantangan, cepat mengambil keputusan, dan berorientasi hasil. Mereka ingin tahu, “apa targetnya, dan bagaimana cara mencapainya?”
Sebagai pemimpin:
Berikan ruang bagi mereka untuk memimpin proyek dan mengambil inisiatif. Komunikasikan dengan jelas, langsung, dan efisien. Tapi ingat, imbangi dengan empati, ketegasan mereka bisa terasa menekan bagi anggota tim lain. Kuncinya, bantu mereka menyalurkan energi dominan menjadi dorongan bagi tim, bukan sumber ketegangan.
2. Influence (Tipe i) – Si Penghubung Semangat
Penuh energi, optimis, dan mudah membangun relasi. Mereka membuat suasana kerja terasa hidup. Namun, ide mereka kadang lebih cepat muncul daripada terealisasi.
Sebagai pemimpin:
Ajak mereka berperan aktif dalam komunikasi dan ide-ide tim. Tunjukkan apresiasi yang tulus dan bantu mereka menjaga fokus agar semangatnya menghasilkan sesuatu yang konkret. Sampaikan bahwa ide bagus baru benar-benar bernilai jika dikawal sampai tuntas.
3. Steadiness (Tipe S) – Si Penjaga Kestabilan
Mereka adalah jangkar di tengah badai. Sabar, suportif, dan menjaga keharmonisan. Namun, perubahan mendadak bisa membuat mereka canggung.
Sebagai pemimpin:
Berikan waktu untuk beradaptasi dan libatkan mereka dalam membangun sistem yang stabil. Konsistensi dan empati Anda adalah sumber kekuatan bagi mereka. Ketika merasa aman, loyalitas dan ketekunan mereka bisa menjadi pondasi kokoh bagi kolaborasi tim.
4. Conscientiousness (Tipe C) – Si Pengendali Kualitas
Mereka berpikir dengan logika dan ketepatan. Setiap keputusan harus punya dasar yang kuat. Kadang mereka diam, bukan karena tidak peduli, tapi karena sedang menganalisis.
Sebagai pemimpin:
Hargai kebutuhan mereka akan waktu berpikir dan ruang untuk memeriksa detail. Namun, bantu mereka melihat gambaran besar agar tidak terjebak di rincian. Konteks dan arah yang jelas akan membuat analisis mereka menjadi kekuatan penggerak, bukan penghambat.
Refleksi Singkat untuk Anda, Seorang Pemimpin
Ambil waktu tiga menit dan pikirkan tentang tim Anda:
- Siapa yang cepat mengambil inisiatif? Bagaimana energi mereka memengaruhi tim?
- Siapa yang paling penuh energi sosial? Bagaimana semangat mereka berdampak nyata?
- Siapa yang menjaga kestabilan? Bagaimana Anda bisa membuat mereka merasa aman?
- Siapa yang menganalisis detail? Bagaimana Anda membantu mereka melihat gambaran besar?
Mini-action:
Pilih satu langkah kecil minggu ini untuk menyesuaikan cara memimpin sesuai dengan behaviour style tiap individu di tim Anda.
Kepemimpinan yang Sadar dan Berempati Bersama Gtrust Consultancy
Di Gtrust Consultancy, kami percaya bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang arah dan hasil, tapi juga tentang kesadaran diri dan empati terhadap orang lain. Karena hanya dengan kesadaran itu, kolaborasi bisa tumbuh secara autentik dan berkelanjutan.
Melalui Leaders Workshop Batch 3, kami membantu para pemimpin memahami behaviour style diri dan tim agar kepemimpinan tidak hanya efektif, tetapi juga manusiawi.
Sudah siap memimpin dengan cara yang lebih sadar, empatik, dan terhubung? Ikuti workshop kami sekarang:
Navigating Your Relationship’s North Star: From Silo to Synergy
🗓️ Sabtu, 15 November 2025
🕖 10.00-16.00 WIB
📍 Offline, Jakarta Area
Lewat pendekatan reflektif dan berbagai tools praktis, leaders workshop dirancang untuk membantu pemimpin dan HR:
- Mengeksplorasi integrasi tiga level operasional: diri, tim, dan sistem.
Mempelajari bagaimana ketiganya saling berinteraksi dan memengaruhi, serta bagaimana mengintegrasikannya secara menyeluruh untuk mengubah cara kerja menjadi lebih selaras dan menciptakan sinergi yang transformatif.
- Mengidentifikasi personal leverage point yang memperkuat kolaborasi.
Menemukan titik-titik kekuatan individu yang dapat menjadi pendorong utama bagi kolaborasi tim dan peningkatan kinerja organisasi secara berkelanjutan.
Mari belajar memahami manusia sebelum membangun sistem karena perubahan sejati selalu dimulai dari dalam.
Ikuti leaders workshop Gtrust Consultancy batch 3: bit.ly/RelationshipNorthStar.
Mulailah perjalanan #TumbuhBersama di tim Anda bersama Gtrust Consultancy!